Kamis, 04 Juni 2015

TIPS DAN INFO (Jenis-Jenis Jamur Konsumsi)

Ummu Muhammad Al Bugiziyyah Al Buniyyah




JENIS-JENIS JAMUR KONSUMSI

1. Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus) merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti daging. Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium.
Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)
Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram.
Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem, simak asal usul jamur tiram Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat dan lainnya, simak Jenis-jenis jamur tiram. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.



3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.
Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake disebut juga, Chinese Black Mushroom, Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina.

5. Jamur Kuping
Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae) Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

6. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)
Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

7. Jamur Maitake (Grifola frondosa)
 Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.

8. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai Sing.)
Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).

9. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)

Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.

10. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)
Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina. Pada masa itu, ling zhi masih langka. Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen- eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk. Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ.membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi. Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti- hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti- HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir,dll.

11. Jamur salju
Jamur putih atau jamur salju adalah makanan yang mengandung gizi tinggi, yaitu protein serta bermacam-macam asam amino, mineral dan glycogen. Keseluruhan ada 17 macam asam amino yang terkandung dalam protein jamur putih yang mana merupakan 75% dari asam amino yang dibutuhkan tubuh manusia tersedia padanya. Jamur putih yang kaya akan bermacam-macam mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, potasium, sodium, magnesium dan sulfur yang mana kalsium dan zat besi adalah yang paling dominan.
Terdapat 643 miligram kalsium dan 30,4 miligram dalam setiap 100 gram jamur putih. Sebagai tambahan, jamur putih juga mengandung bermacam-macam glycogen such as trehalose, pentosan dan manitol.
Sangat bergizi dan merupakan tonik yang bergizi tinggi yang bisa menjaga tubuh agar tetap fit dan kuat. Jamur ini sering digunakan untuk membuat sup atau hidangan pencuci mulut. Dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat ditambahkan ketika Anda memasak bubur. Melalui cara ini, kita dapat menikmati makanan dan memperkuat tubuh sekaligus.
Musuh terbesar dari kebanyakan wanita adalah Kerutan dan Penuaan namun untuk mengkonsumsi sup sarang burung setiap hari cukuplah mahal. Sebagai gantinya, kita bisa mengkonsumsi jamur putih ini, yang tentunya lebih murah dibandingkan sarang burung. Setelah membaca manfaatnya dari berbagai sumber kita tahu bahwa jamur ini memiliki manfaat lebih dari sekedar mengandung kolagen yang juga dapat terdapat pada sarang burung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamur putih mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan pertumbuhan tumor serta mencegah kanker, mengurangi kolesterol berbahaya, melindungi fungsi hati, memerangi pembengkakan dan iritasi serta yang paling penting, memperlambat proses penuaan / mencegah penuaan dini.

Ket. Gambar

1. Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus)

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)

4. Jamur Maitake (Grifola frodosa)

5. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)

6. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum).

7. Jamur Kuping

8. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)

9. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)

10. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai Sing.)

11. Jamur salju atau Jamur putih

WA 🍰DaPuR UmMaHaT🍰

Tidak ada komentar:

Posting Komentar