Selasa, 12 Juli 2016

TUMIS PARIA SEDERHANA


بسم الله الرحمن الرحيم

Bismillah. Peria memiliki banyak nama lokal, di daerah Jawa disebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatera, peria dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang Nusa Tenggara menyebutnya paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule, sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya dengan poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.

Rasanya memang pahit, tapi manfaatnya insya Allah banyak. Sebagai penambah nafsu makan, pencegah diabetes, pelancar pencernaan, dan semisalnya (sumber: wikipedia). Allahu a'lam.

Peria bisa diolah menjadi aneka masakan. Yang paling sederhana adalah tumisan. Berikut ini resepnya...



Bahan:
1 lonjor peria ukuran sedang (berat peria beserta isi ± 300-400 g)
3 siung bawang putih
4 siung bawang merah
1 siung bawang bombay
5 buah cabe rawit
2 sdm ebi kering
2 sdm saus tiram
2 sdm kecap manis
2 sdm gula pasir
2 sdm minyak goreng
1/2 sdt garam untuk bumbu
1 sdm garam untuk menghilangkan pahit



Cara membuat:
1. Potong peria memanjang, keluarkan biji dan bagian putihnya. Potong-potong tipis melintang, letakkan di wadah, beri garam kemudian remas-remas sampai peria layu dan mengeluarkan air. Cuci dengan air bersih 2-3 kali. Peras, tiriskan.
2. Iris-iris bawang putih, bawang merah, bawang bombay, dan cabe. Panaskan penggorengan (api besar), tuang minyak. Tumis bumbu di penggorengan sampai harum.
3. Masukkan ebi, garam, gula, tumis sebentar.
4. Masukkan peria, aduk rata. Tambahkan kecap manis dan saus tiram. Tumis 3-5 menit sampai peria empuk.
5. Matikan api, siap disajikan.

🌹Ummu Syakirah

بارك الله فيكن

🍰DaPuR UmMaHaT🍰

🌺Menyajikan Resep Makanan Dengan Aneka Cita Rasa🌺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar