Wafaa' Ummu 'Abdillah
Bahan:
- 500 gram daging sapi tanpa lemak (jika memungkinkan pilih yang segar, tapi ana pakai yang frozen)
- 150 gram es batu, hancurkan (bisa juga menggunakan air es super dingin)
- 50 ml putih telur
- 3 siung bawang putih, iris tipis, digoreng
- 3-5 siung bawang putih, haluskan
- 2 sdt garam (15 gram)
- 1/2 sdt soda kue (bisa juga baking powder)
- 100 gram tepung sagu tani/tapioka (ukuran tepung terkadang berbeda-beda sesuai selera masing-masing saja)
- Air dalam panci untuk merebus bakso.
Cara membuat:
- Potong-potong daging agar lebih mudah dihaluskan. Masukkan dalam blender daging atau food processor (FP) coper beri setengah bagian es batu. Giling hingga halus. Masukkan putih telur, bawang putih goreng, bawang putih halus, garam dan sisa es batu. Giling lagi hingga benar-benar halus.
- Masukkan tepung sagu tani/tapioka dan soda kue (atau baking powder), giling lagi hingga menjadi adonan pasta yang lembut dan mulus.
- Didihkan air dalam panci untuk merebus. Setelah mendidih, matikan api (atau pakai api yang kecil sekali agar air jangan bergolak mendidih cukup hanya panas saja).
- Ambil segenggam adonan bakso kemudian kepalkan tangan dan tekan jemari hingga adonan menyembul keluar dari sela ibu jari dan telunjuk, celupkan sendok ke air dingin (tujuannya agar sendok tidak lengket ke adonan) kemudian angkat bulatan adonan dengan sendok dan masukkan ke dalam air panas dalam panci. Bisa juga dibulatkan dengan bantuan 2 buah sendok teh. Lakukan hingga adonan habis. Biarkan bakso sampai mengambang, kemudian nyalakan/besarkan sedikit apinya dan masak kembali dengan air mendidih kecil selama 5 menit agar bakso matang sempurna.
- Siapkan air dingin dalam wadah/baskom, angkat bakso yang sudah matang dari panci dan masukkan ke dalam air dingin. Biarkan hingga dingin. Tiriskan dan bakso siap dipakai.
- Bakso fresh tanpa pengawet hanya tahan seharian saja di suhu ruang, tahan seminggu dalam suhu kulkas/chiller dan tahan hingga 2-3 bulan dalam suhu beku/freezer.
Tips:
Soda kue (atau baking powder) fungsinya untuk membantu bakso mempunyai pori halus di dalamnya. Adanya pori ini membantu bakso menyerap bumbu-bumbu dan kaldu dalam kuahnya sehingga rasanya lebih enak.
Jika menginginkan bakso dengan tekstur yang lebih renyah, bisa juga dicampur dengan sedikit fillet dada ayam. Misalnya 400 gram daging sapi dan 100 gram fillet dada ayam. Tapi ana hanya menggunakan full daging sapi saja.
Pada saat membulatkan adonan, telapak tangan bisa dioles dengan sedikit minyak goreng agar adonan tidak terlalu lengket di tangan. Kepal-kepal dulu dengan tangan agar permukaan adonan mulus sebelum digenggam dan ditekan keluar.
Jangan memasukkan bakso langsung ke dalam air yang bergolak mendidih karena air yang sedang bergolak akan merusak permukaan bakso sehingga hasilnya jadi tidak mulus. Bakso yang matang secara perlahan juga teksturnya jadi lebih baik. Ketika bakso sudah mengambang semua baru didihkan.
Jumlah bulatan bakso yang dihasilkan tergantung ukuran bakso yang dibuat, semakin kecil bulatannya semakin banyak jumlahnya, hehee...
Jika akan menyimpan bakso dalam kulkas atau freezer, simpan dalam plastik atau zipper bag yang tertutup rapat agar bakso tidak menjadi kering.
Untuk kuah baksonya, ana dapat tips dari kenalan dan tetangga di yang punya usaha bakso. Paling nikmat memang kuahnya dibuat dari kaldu tulang kaki sapi dan juga ditambah dengan daging tetelan sapi. Bumbunya standar saja bawang putih, bawang merah, garam, gula pasir, merica bubuk, pala bubuk (ana suka pakai ini) atau ditambah kaldu bubuk bila suka. Ana membuat kuah baksonya hanya menggunakan daging tetelan sapi saja yang ana dapatkan dari bagian yang disisihkan dari daging yang dipakai untuk membuat baksonya.
Nah, Selamat nge-bakso yaaa... Salam ukhuwah dari depok🍧🍧🍧
WA Dapur Ummahat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar