Minggu, 21 Februari 2016

Seputar BUAH LAI


بسم الله الرحمن الرحيم



>>> Lai atau Pampaken (Durio kutejensis Becc.) merupakan salah satu kerabat durian yang memiliki potensi pasar domestik dan ekspor yang cukup tinggi untuk mendampingi durian.


>>> Durian merupakan salah satu genus tanaman buah asli Indonesia dan Kalimantan dianggap sebagai pusat asalnya (center of origin). Diantara 28 spesies yang ada di dunia, 19 spesies berasal dari Kalimantan dan Sumatera (Nanthachai 1994: Brown 1997), dan 7 spesies diketahui menghasilkan buah yang bisa dimakan (edible) (Gadug and Voon 2000). Lai (Durio kutejensis Becc.) merupakan salah satu dari enam durian edible tersebut.

>>> Lai atau Lay merupakan nama khas yang diberikan oleh penduduk asli Kalimantan Timur. Di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Lai dikenal dengan nama Pampaken atau Pampakin (Krismawati dan Sarwani 2005; Antarlina 2009), di Serawak dikenal sebagai durian Nyekak, sedang di Brunei dikenal dengan nama durian Pulu (Nanthachai 1994).



>>> Lai merupakan jenis durian yang endemik di Kalimantan terutama di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Namun demikian, ia juga dijumpai tumbuh baik di Sumatera dan Jawa.

>>> Ciri khas Lai dibandingkan dengan durian adalah pada daun, bunga dan buahnya. Pohon Lai sama dengan durian pada umumnya, tetapi memiliki daun yang ukurannya lebih besar dan tebal. Panjang daunnya bisa mencapai 20-25 cm, dengan lebar 5-7 cm.  Bunganya besar, menarik dengan warna bervariasi dari merah muda (pink) sampai merah tua. Buahnya kecil sampai sedang (1-2 kg), bertangkai pendek, berwarna hijau muda atau hijau kekuningan saat mentah, dan kuning hingga coklat bila telah masak penuh, berkulit relatif tipis dan duri tidak tajam.

📚Sumber:
balutbulitbangpertanian
Gambar: gugel..

بارك الله فيكن

🍰Dapur Ummahat🍰

📡 http://bit.ly/dapurummahat
💻 http://dapurummahat.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar