Kamis, 04 Desember 2014

SERBA SERBI MINYAK JELANTA

bismillah...

Oleh Ukhty Nia Awathif

Tuk Para Ummahat Yang Suka Goreng Menggoreng

SERBA SERBI MINYAK JELANTA

Apa itu minyak jelantah?

Minyak jelantah adalah istilah yang banyak digunakan orang untuk menyatakan minyak goreng yang telah terpakai berulang kali.

Apakah minyak jelantah masih bisa dipakai?

Minyak jelantah ini pada dasarnya dapat digunakan kembali untuk keperluan kuliner, akan tetapi perlu diingat bahwa minyak akan mengalami perubahan komposisi kimianya selama terpapar panas saat digunakan menggoreng. Yaitu mengandung senyawa karsinogenik(penyebab: kanker).

Apa saja ciri-ciri minyak goreng yang telah rusak?


Secara fisik, minyak yang telah rusak dapat dilihat dari warna yang kecoklatan, berbau tengik, kental, berbusa dan mempunyai kadar FFA (asam lemak bebas) yang tinggi.

Apa saja efeknya jika kita mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah?

Faktanya pada penggunaan penggorengan ke dua, minyak akan mengalami peningkatan asam lemak trans. Lemak trans tersebut dapat meningkatkan LDL (Low Density Lipoprotein/lemak jahat) darah dan menurunkan HDL(High Density Lipoprotein/lemak baik) darah, akibatnya mengebabkan dislipidemia dan arterosklerosis yang ditandai dengan timbunan lemak pada pembuluh darah. Timbunan lemak ini kemudian mengakibatkan penyakit jantung, stroke, kanker, liver,alzhemier, parkinson dll.

Apa memanfaatkan minyak jelantah?

Karena tidak dianjurkan untuk konsumsi, minyak jelantah hendaknya dimanfaatkan untuk keperluan lain. Misalnya untuk bahan bakar kompor (sudah banyak beredar kompor berbahan bakar minyak jelantah), diolah kembali menjadi biodiesel dengan reaksi kimia transesterifikasi ataupun diolah menjadi sabun.

Apa yang dapat dilakukan agar terhindar dari
minyak rusak?

Penyimpanan : agar terhindar dari kerusakan minyak, sebaiknya minyak disimpan dalam wadah plastic ataupun porselin yang kedap cahaya, tertutup rapat, simpan ditempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari.

Pemakaian : sebaiknya gunakan minyak dengan jumlah sesuai keperluan(tidak terlalu banyak). Memakai minyak pada suhu yang tidak terlalu panas, menggunakan minyak 1-2 kali pakai dan menggunakan minyak untuk menggoreng bahan yang sama.

dikutip dari tulisan Tuti Adriana,ST  situs SMK kimia industri Putra Indonesia Malang.

ash shalihah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar